Date:

Share:

Kapolri: Bulan Ramadhan jadi momentum berlomba dalam kebaikan

Related Articles

Jakarta, Polisi.com – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa bulan suci Ramadhan merupakan momentum bagi umat Muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Dalam setiap embusan napas saat mentari terbit di ufuk timur, niatkanlah untuk beribadah kepada Sang Pencipta, menebarkan kebaikan, dan berbuat penuh manfaat demi mendapatkan ridha-Nya,” ucapnya dalam sebuah video yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ramadhan Waktu Mempererat Persaudaraan

Sigit juga menambahkan bahwa bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mempererat persaudaraan dengan sesama. “Ramadhan menjadi perekat persaudaraan. Kita saling melengkapi, saling menjaga, saling menguatkan, bersama-sama membangun bangsa menuju Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kapolri mengingatkan agar bulan suci ini dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta melalui ibadah dan amalan-amalan lainnya.

“Atas nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah. Semoga keberkahan dan ampunan senantiasa menyertai kita semua,”

Di akhir videonya, Kapolri mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam di Indonesia. “Atas nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah. Semoga keberkahan dan ampunan senantiasa menyertai kita semua,” ujarnya.

Awal Puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah Jatuh Pada Sabtu, 1 Maret 2025

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan keputusan Sidang Isbat yang dilaksanakan di Gedung Kemenag RI.

“Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu,” ungkap Menteri Agama Nasaruddin Umar saat memimpin konferensi pers penetapan sidang isbat.

Keputusan ini didasarkan pada pengamatan hilal di sejumlah lokasi pemantauan, dengan Kemenag menggunakan dua metode, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung hilal).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Popular Articles