JAKARTA, Polisi.com – Briptu Renita Rismayanti dari Indonesia dinobatkan sebagai Polwan Terbaik 2023 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penghargaan ini diberikan bertepatan dengan Pekan Polisi PBB yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada 13–17 November 2023.
Dikutip dari laman Detiknews, Rabu (22/11), Briptu Renita menjalankan tugas sebagai Petugas Basis Data Kejahatan di misi penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA). Dia mendapatkan apresiasi atas kontribusi luar biasa dalam bidang pemolisian digital, yang biasanya didominasi polisi laki-laki.
Dalam tugasnya itu, Briptu Renita membantu membuat konsep yang memungkinkan polisi PBB dapat memetakan dan menganalisis titik-titik rawan kejahatan. Kinerjanya ini berguna untuk membantu pasukan keamanan negara dalam merencanakan operasi.
Berdampak pada masyarakat lokal
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix menyebut operasi yang dilakukan oleh Briptu Renita berdampak pada kelompok masyarakat lokal. Terlebih lagi bagi perempuan dan anak perempuan yang paling terkena dampak kejahatan seksual serta kekerasan berbasis gender lainnya.
Pihak PBB menilai kinerja dari polwan berusia 27 tahun ini sebagai contoh peran serta kepemimpinan perempuan dalam upaya menjaga perdamaian. Program yang dirancang Briptu Renita itu bahkan dianggap menjadi jawaban atas tantangan di masa depan.
Sebagai Peacekeeper termuda, Briptu Renita berharap agar penghargaan the 13th United Nations Women Police Officer yang diperolehnya akan memperkuat potensi perempuan dan anak-anak perempuan bahwa mereka juga dapat menguasai semua bidang keahlian seperti dalam hal kepolisian.
Buktikan potensi Indonesia
Penghargaan yang diterima oleh Briptu Rismayanti dinilai dapat membawa citra positif bagi Polri. Kemampuannya dalam mengembangkan database criminal internal security serta UNPOL case management platform menunjukkan kerja anggota polwan Polri bisa bersaing di level internasional, khususnya dalam misi perdamaian PBB.
Penghargaan tersebut bukan hanya prestasi individu, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia seperti yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pada alinea keempat.